KILAUAN.ID – Peristiwa viral baru-baru ini menghebohokan dunia maya, pasalnya kasus viral ini melibatkan salah seorang nasabah pinjaman online (pinjol) yang mengakibatkan bunuh diri lantaran hutang yang dibayarkan beberapa kali lipat dari uang yang dipinjamkan.
Kasus viral ini setelah adanya cuitan di jagat X (dahulu Twitter) dengan akun @rakyatvpinjol yang menceritakan nasabah pinjaman online di Ad*k*ami sebersar Rp9,4 juta harus mengembalikan pinjaman sebesar Rp19 jutaan.
Pinjol Ad*k*ami memang memberikan pinjaman dengan bunga kecil sebesar 0,4% perhari dan biaya admin atau layanan sebesar 100%. Dengan modus tersebut penetapan bunga dilakukan terselubung.
Mirisnya, penagih hutang atau debt collector terus meneror para korban dengan cara tidak manusiawi, sehingga mengakibatkan nasabah berinisial K yang merupakan seorang pegawai honorer di salah satu kantor pemerintahan.
Kejadian itu diungkap oleh sebuah akun X @rakyatvpinjol, Minggu (17/9/2023) kemarin.
“TWITTER X PLEASE DO YOUR MAGIC Aku mau cerita tentang korban kebrutalan terror, DC pinjol legal A****** yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri ya,” tulis akun tersebut sembari mengunggah tangkapan layar komentar seorang netizen di Instagram.
“Keluarga saya bunuh diri, krna tdk mampu membayar di A*****.”
Teror dan cacian hingga menjurus ke pemecatan dari pekerjaan membyat K semakin terpuruk. Peristiwa b*n*h d*r* karena pinjang tidak dupublish karena keluarga besarpun malu membuka aib almarhum.
Berbagai komentar netizen pun berkembang.
“Tapi ini benar2 serius. Kalau sdh bnyak yg speak up ttg kelakuan DC A***** di sosial media dll, kenapa gk diungkap aja. Toh, owner apk ini jelas ada di Indonesia.”
Korban K meminjam dana sebesar Rp 9,4 juta dari sebuah aplikasi pinjaman online. Namun karena telat membayar, tagihan tersebut pun membengkak hingga dirinya harus membayar sebesar Rp 19 juta.
Tak mampu membayar, K pun mendapatkan banyak teror dari debt collector. K yang memiliki kontrak 5 tahun itu akhirnya dipecat karena banyaknya telepon dari debt collector ke kantornya. Kepada istri dan anaknya yang masih berumur 3 tahun, K mengatakan SK-nya tak diperpanjang.
Mengalami kesulitan finansial, istri K memboyong anaknya tinggal di rumah keluarganya. Namun dari situ teror masih tak berhenti. Pasalnya mulai banyak orderan ojol fiktif datang ke rumahnya. Bahkan dalam sehari ada lima hingga enam orderan fiktif menyambangi rumahnya.
Akhirnya K pun terbuka kepada istri dan keluarga besar mengenai masalah yang ia alami. Mengetahui hal itu, istri K menolak pulang ke rumah karena teror masih berlanjut.Hingga pada Mei 2023, K memutuskan untuk mengakhiri hidup dan mengembuskan napas terakhirnya.
Namun meninggalnya K tak menghentikan debt collector untuk meneror keluarga K yang sedang berduka. Bahkan hingga kini masih banyak orderan fiktif datang ke rumah K yang kini dijual dengan harga murah. Pasalnya rumah tersebut pernah menjadi tempat bunuh diri K.