KILAUAN – antrian panjang sejumlah truk yang hendak mengisi bbm jenis solar di sejumlah SPBU di kota bengkulu, tampak mengular sejak beberapa hari terakhir.
Salah satunya seperti yang tampak di SPBU kilometer 8 Kota Bengkulu, antrian truk tampak panjang mengular. Bahkan para sopir truk ini terpaksa mengantri 2 hingga 3 hari untuk mendapatkan solar.
Untuk pengisian solar sendiri para sopir dibatasi 80 liter untuk sekali pengisian. Para sopir pun berharap kelangkaan solar ini dapat segera normal kembali, dan pasokan solar dapat kembali pulih.
“, kito kan cari makan dari mobil inilah, yo harapan kami solar t masuk setiap hari walaupun harus ngantre dan menunggu. Ini idak kadang solar masuk 2 hari sekali dan tentunyo kami rugi diwaktu,” kato Suar selaku sopir truk.
Tak hanya masalah solar yang sulit didapat akhir-akhir ini, tapi juga persolan kode QR sejumlah sopir truk yang diblokir tanpa sebab yang jelas, sehingga para supir pun terpaksa membeli solar secara eceran.
“kito jugo kendala kode QR banyak diblokir dan itu tidak hanya dari kalangan prusahaan, truk pribadi jugo ada yang diblokir dan kito terpaksa harus beli eceran, terang Erwin selaku Supir Truk.
Disisi lain, meski pasokan solar di sejumlah SPBU terbilang langka. Solar bagi para nelayan mash aman terkendali, para nelayan menyebut tak ada kendala dalam ketersediaan solar, yang menjadi masalah justru kondisi laut yang tak menentu.
“untuk kondisi solar aman -aman ajo idak ada kendala, karena untuk nelayan memang sudah ada jatahnyo sekali berangkat tergantung dengan kapal ada yang 30 liter dan ado jugo 100 liter untuk sekali berangkat,” ungkap Rahmad Syah selaku Ketua Nelayan Malabro.
“Kalau untuk pembelian solar tidak ada kendala dan harga masih stabil yang menjadi kendala saat ini cuaca laut yang tak menentu,” ungkap Eko selaku nelayan.